Nama kami Dato Laksamana, Megat Padang Jarak, Padang Terkukur, Putra Sang Poriang Perabu Sakti, Ratnaganu, Chandar Kirana. Hurrr... keturunan Ayam Belanda.
Kedatangan kami kerna hendak meminang anak kamu untuk anak kami, Megat Alang Sengketa.
Sapa tu Abang Kemenyan?
Ha yang itu lah Dato Laksamana Padang Jarak Padang Terkukur, belum pergi perang sudah jatuh tersungkur.
Cis siapakah kau orang muda,
Adiknya kah? Abangnya?
Adiknya bukan,
Abangnya bukan,
Tersentuh Puspa Wangi,
Cilaka badan.
Cis manusia durjana,
kata-katamu sungguh angkuh,
Harimau di hutan dapat ku jinak,
Ini kan pula kucing pelihara.
Biar berdentum guruh di langit,
Bumi tak hancur sebelum kiamat.
Dengar sini orang muda,
Aku beringat padamu,
Siapkan lah payung sebelum hujan,
Dan siapkan lah perahu sebelum bah.
Payung sudah kusiapkan,
Perahu pun sudah kusedia,
Hanya menunggu hujan di langit.
No comments:
Post a Comment